Info Lowongan Kerja

Belajar Bahasa Inggris ???

Merenung, bukan berarti melamun. merenung lebih bermakna pada berpikir secara lebih mendalam mengenai suatu hal, masalah, pemikiran, gagasan dan hal yang diniatkan untuk diwujudkan. Sedangkan melamun lebih berarti pada “angan-angan”. Halaman ini terwujud sebagai ruang tempat penulis merenungkan sesuatu. Semoga perenungan ini akhirnya menetas menjadi sesuatu yang berguna. Amiin



Free Automatic Backlink




Sunday, September 13, 2009

Pemimpin muslim yang lintas nasionalisme

TwitThis
Kebanyakan penguasa di abad-abad terakhir ini (baik yang kapitalis, komunis maupun yang agamis) mudah tergoda oleh gaya hidup pragmatisme, hedonisme, atau sikap "kegenitan" yang membuat mereka tersingkir dari mengutamakan kesejahteraan rakyatnya, menjadi berpihak pada negeri-negeri kaya, yang ujung-ujungnya mengutamakan kepentingan segelintir elit politik dan kroni-kroninya. Cara kerja semacam itu dianggap lebih mudah dan praktis, dan dianggap lebih murah dalam berkorban, tanpa mengurangi kekayaan pribadinya hingga cukuplah untuk mengamankan kas kerajaan (sebagai bekal pemilu mendatang). Jadi pada prinsipnya mereka takut kehilangan kekuasaan serta takut kekurangan harta-benda, yang sejak semula sudah dipakai sebagai alat (meski diam-diam) untuk menaiki kursi kekuasaan. Sedangkan pemimpin yang adil, pada dirinya sudah mengandung mentalitas perjuangan dan pengorbanan, dan ia paham betul prioritas berkorban untuk siapa, bagaimana dan seberapa banyak ukuran prosentasinya. Dan pada titik tertentu, ketika ia terpaksa menentukan pihak yang haruas dikorbankan, baginya pun sudah jelas prioritas dan ukuran prosentasinya. Dengan demikian tidak ada istilah mundur, berhenti atau menyerah (point of no return) selama ia melangkan dengan bimbingan kebenaran (Allah). Ia tak perlu merasa risau dan takut ketika berada di posisi kanan ataupun kiri, kapitalis atau komunis, militer atau sipil, borjuis atau rakyat-jelata, bahkan religius ataupun sekuler. Karena ia sudah terlatih membaca, menganalisis, mengatasi logika dan karakter lawan maupun kawan, serta tidak lagi merasa direpotkan oleh pihak-pihak yang tidak sepaham dan sependirian dengannya. Ia mengerti bahwa pihak-pihak yang menentang itu adalah keniscayaan sejarah yang tentu dihadapi oleh pemimpin manapun, kapanpun dan beraliran apapun. Hal itu tergantung dari bagaimana si pemimpin menghadapinya: apakah diadakan reaksi-balik, marah, mendengki dan memberantasnya? Ataukah tak perlu dipedulikan dan biarkan saja mereka dengan kesalahan dan kezalimannya? Tetapi pemimpin termulia yang dicintai Allah (Islam) adalah pemimpin yang sudah mengasah dirinya menjadi manusia multidimensional, kemudian bertanggungjawab meluruskan musuh-musuhnya dengan penuh kesabaran dan kedewasaan. Pemimpin seperti ini niscaya akan terus-menerus menjaga keseimbangan antara berkorban untuk istri-istri, anak-anak dan keluarganya, menjadi satu-kesatuan yang tak terpisahkan dengan pengorbanan demi kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.

0 comments:

Post a Comment

 

Counter

Free Hit Counter
M2E Logo

Increase your back-link numbers and therefore your website's page rank by: 1.Back-links, page rank and keywords ANALYSIS and 2. Back-link rotation exchange rotation system & Google-Bot detection and behavior analysis

Related Website

Internet Sehat
http://umurevolution.files.wordpress.com/2009/03/flag.png?w=509&h=339

Indonesian Muslim Blogger

Twitter Blog Templates © Copyright by Muhamad Thorik Blog - [Buah Pikiran, Renungan] | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks