Info Lowongan Kerja
Belajar Bahasa Inggris ???
Merenung, bukan berarti melamun. merenung lebih bermakna pada berpikir secara lebih mendalam mengenai suatu hal, masalah, pemikiran, gagasan dan hal yang diniatkan untuk diwujudkan. Sedangkan melamun lebih berarti pada “angan-angan”. Halaman ini terwujud sebagai ruang tempat penulis merenungkan sesuatu. Semoga perenungan ini akhirnya menetas menjadi sesuatu yang berguna. Amiin
Tuesday, September 15, 2009
Bukan Islamnya yang bermasalah tapi "orangnya"
Perkataan "Islam" yang dipahami sebagian masyarakat Indonesia lebih cenderung pada pemahaman ideologi, filsafat hidup, atau konsep kepercayaan yang disettng dan diarahkan oleh para penguasa (khususnya Jawa), dan bukan suatu kepasrahan atau ketaatan pada aturan Allah, yang mengatasi hukum di atas segala hukum buatan manusia. Konsekuensinya sebagian masyarakat seenaknya menafsirkan "Islam" menurut seleranya sendiri, atau menurut tafsiran penguasa, selagi tidak bertentangan dengan kepentingannya sendiri. Dengan begitu tidak sedikit orang yang terpaksa mempraktekkan Islam (bahkan mengganti dengan nama Islam), karena dia terpaku pada suatu konsep yang djamin oleh para Kiai bahwa "orang Islam itu pasti masuk sorga, biarpun banyak dosanya". Konsep ini terus-menerus dipertahankan, dikembangkan (dan nyaris tanpa kritik yang seimbang), hingga kemudian orang seenaknya merancang suatu agenda bahwa korupsi satu trilyun tidaklah jadi masalah, selagi bisa menyisihkan satu milyar untuk bersedekah dan pergi haji (hingga berkali-kali). Dan celakanya, dia malah menghimpun kroni-kroni (para elit) yang sama-sama sehaluan dalam pandangan dan keyakinan dan saling begandeng-tangan untuk mempertahankan dan menyebarkan pemahaman semacam itu. Saat ini orang-orang yang memiliki ideologi "yang penting Islam" itu merasa terancam kedudukannya oleh tuntutan perubahan dan pembaharuan di sana-sini. Mereka lantas berbaris bersama-sama, menghimpun orang-orang yang masih sepaham bahkan merancang siasat dan agenda untuk menolak perubahan sistem yang tidak longgar dan tidak leluasa melanjutkan praktek korupnya, seakan-akan mereka masih akan bertahan hidup sampai seribu tahun lagi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment