Info Lowongan Kerja

Belajar Bahasa Inggris ???

Merenung, bukan berarti melamun. merenung lebih bermakna pada berpikir secara lebih mendalam mengenai suatu hal, masalah, pemikiran, gagasan dan hal yang diniatkan untuk diwujudkan. Sedangkan melamun lebih berarti pada “angan-angan”. Halaman ini terwujud sebagai ruang tempat penulis merenungkan sesuatu. Semoga perenungan ini akhirnya menetas menjadi sesuatu yang berguna. Amiin



Free Automatic Backlink




Sunday, January 10, 2010

Mau memberdayakan 200 juta penduduk, atau kembali "menyihirnya"?

TwitThis
Orang yang cita-cita dan impiannya sebatas ingin jadi kaya atau ingin jadi penguasa, akan berbeda dengan seorang wali atau sufi yang lebih fokus pada kepentingan negeri akhirat, dan cenderung mengesampingkan urusan duniawi. Keduanya punya cara yang berbeda dalam soal "mengambil hati rakyat", meskipun masing-masing punya kepentingan politisnya untuk merekrut karyawan, murid atau pengikut (sebanyak-banyaknya). Namun cita-cita seorang Nabi dan Rasul bisa melampaui kedua kategori tersebut, tapi juga bisa tidak meliputi keduanya. Meskipun ada beberapa Nabi (seperti Sulaiman) yang mampu mencapai kemegahan harta, wanita dan kekuasaan, setelah ia bergelut dengan kecerdasan otak, inteligensia dan kekayaan ilmu pengetahuan. Sedangkan karakter dan perangai Nabi Muhammad, justru lebih mendekati Nabi Ibrahim dan Musa, yang berperan selaku manager-manager yang memberdayakan potensi-potensi umatnya. Mereka seperti layaknya manusia biasa yang menikah dan membesarkan anak, bahkan mengalami polemik dengan keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Mereka adalah hamba-hamba yang dicintai Allah, namun bukan sejenis wali, sufi atau manusia langka yang apabila menginginkan sesuatu tinggal menggosok lampu aladin atau "bim salabim jadilah". Dan seandainya Nabi Muhammad bisa menerawang apa yang akan terjadi dan menimpa dirinya, boleh jadi ia akan menghindari kaum Thaif yang melukai dirinya, atau menolak Perang Uhud yang meluluh-lantakkan pasukannya. Namun toh semua hambatan dan ujian itu, bila dihadapi dengan baik dan benar, pada hakekatnya tidaklah menjadi penghalang untuk terus eksis pada cita-citanya yang luhur: memberdayakan potensi-potensi manusia agar tumbuh secara manusiawi, sebagai hamba-hamba Allah yang bertugas melestarian kebaikan, kebenaran dan keindahan (khalifah di muka bumi ini). Adapun sebaliknya, seorang Firaun yang bercita-cita mengutamakan kekayaan dan kekuasaan, dengan memperalat ("menyihir") ribuan militer dan rakyatnya, bisa juga menemukan jalan untuk mencapai cita-citanya yang tertinggi. Meski akhirnya ia harus memetik kehancuran dan kebinasaan, sesuai dengan amal-amal yang menimbulkan kerusakan dan pengrusakan di mana-mana.

0 comments:

Post a Comment

 

Counter

Free Hit Counter
M2E Logo

Increase your back-link numbers and therefore your website's page rank by: 1.Back-links, page rank and keywords ANALYSIS and 2. Back-link rotation exchange rotation system & Google-Bot detection and behavior analysis

Related Website

Internet Sehat
http://umurevolution.files.wordpress.com/2009/03/flag.png?w=509&h=339

Indonesian Muslim Blogger

Twitter Blog Templates © Copyright by Muhamad Thorik Blog - [Buah Pikiran, Renungan] | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks